DEMOKRASI


DEMOKRASI


 















Demokrasilokaladalahdemokrasi yang terjadi di level lebihbawahdarihirarkipemerintahansuatunegara. Sementaraitu, kajianBirokrasidanDemokrasiutamanyaditujukanmengefektifkantujuan-tujuanpemerintahandemokrasidalammemenuhijanjiterhadapparakonstituen. Salah satunyaadalah,
lewatpenitikberatanpadakinerjabirokrasi. Publikdiarahkanlebihmendekati “kerja
-
kerjanyata”pemerintahan, tidaksepertikondisisaatini yang seperti “teralienasi” dariimplementasiperilaku
pemerintah.Dengan lain perkataan, diupayakansuatupengalihantitikperhatiandariaspek input sistempolitikkepada output. Salah satuupaya kea rah pemberdayaanpartisipasipolitik public iniadalahdengandemokrasitingkat local.Jarakantarakonstituendenganpejabat public terpilih relative lebihdekat
dengan “daerah” ketimbang “pusat.” Terlebihkinidaerahtelahpunyakewenangan yang semakinbesar
dalammemproduksidanmengimplentasikankebijakan yang punyaefekatasmasyarakat. PotretIndonesiaSignifikansidemokrasi di tingkat local semakinterlihattatkalabanyakkeputusan-keputusan yang khasditujukanhanyapadasatuwilayah.Keputusanspesifikinimembutuhkanpersetujuandari public, baiktatkaladisusunmaupundijalankan.Misalnya di Indonesia, implementasikebijakanBantuanOperasionalSekolah (BOS) dipegangolehDinasPendidikan Kota/Kabupaten, bukanpusat. Tanpapartisipasiyangefektifdanefisiendariwarganegara, mustahilkebijakan yang baiktersebutterlaksana.Sifatdaridaridemokrasi di tingkat local pun
tidak ‘seabstrak’ demokrasi di tingkat Negara.
 BahankuliahDemokrasi di Tingkat LokalinisebagianbesardiambildariBukuPanduanInternationalIDEAmengenaiketerlibatan, keterwakilan, pengelolaankonflikdankepemerintahan.Alasannyaadalah,penjelasan yang ada di bukutersebutcukupsederhana, efektif, danmudahdipahamiolehsebabsifatnyasebagaibukupanduanpraktis.Konsep-konsepKunciDemokrasiLokalDemokrasitingkatlokaladalahsuatukonsep yang berupayamendekatkanalambernegarakepadaindividu. Jarak, sebagaisuatuhal yang kerapmembuatwarganegarapunya political efficacy yangrendah, dipangkasolehkonsepini.Sebabitu, demokrasi local kerapdipahamisebagaicaraberdemokrasi (memerintah) di:Dalamlembaga-lembagapemerintahan local sepertiwalikota, dewankotaatau DPRD, komite-komite,danpelayanan administrative;
 
Dalampengorganisasiandanaktivitasmasyarakat (civil society).Secara ideal, keduaelemen di atas (pemerintahdan civil society) bekerjasamadalammelakukanpenyusunandanimplementasikebijakan. Keduanyamerupakan partner kerja, kendati di alam
kenyataankeduanyalebihmerupakan “sparring enemy.” Sebabitu, demokrasilokalmemperkenal
beberapakonsep yang bisadiacugunamendekatinyasebagaiberikut.Kewarganegaraandanmasyarakat. Peransertamasyarakatlokalsesungguhnyaadalahfondasiutamadalamgagasan modern mengenaikewarganegaraan, sebablembaga-lembagamasyarakat yang adabesertasegala proses pengambilankeputusannyamemungkinkanterwujudnyapraktikdemokrasiyanglebihlangsung, yang di dalamnyasuaraindividudapatdidengardenganlebihmudah.Musyawarah. Demokrasibukanlahsemataberartipemilu. Di dalamnyaterkandungunsur-unsurpentingseperti dialog, debat, dandiskusi yang bermakna, yang muaranyaadalahmencarisolusibagisegalamasalah yang timbul di dalammasyarakat. Perundinganataumusyawarahjugabukansekadarmendengardanmenampungkeluhanwarga.Demokrasiberdasarmusyawarahpastimelibatkandialogyangbersifatsalingmemberidanmenerimaantarkelompok-kelompokkepentingandalammasyarakattentangkeputusan-keputusanterpentingdantindakan-tindakan yang merekahadapidantanggungbersama-sama.
Pendidikanpolitik.Demokrasilokalakanmemberifasilitasbagi proses “pendidikanpolitik.” Maksudny
a,peransertawargamasyarakatmemungkinkansetiapindividumemperolehinformasimengenaisemuaurusandanmasalah di masyarakat, yang, jikatidak, hanyadiketahuiolehpejabatterpilihatauparaprofesionalpemerintahan di kantorwalikota. Penduduk yang terdidikdanmemilikiinformasiakan
membuatdemokrasi “yang berartipengambilankeputusanolehrakyat” semakinmungkindanefektif.
Peransertamasyarakatberartimengurangijurangpemisahantarapara elite politikdananggotamasyarakat.Pemerintah yang baikdankesejahteraansosial. John Stuart Mill danparapendukungpahamdemokrasipartisipatoris di tingkatlokalberpendapatbahwamembukakeranbagikebijakandankecerdasanmasyarakatakanmendukungterciptanyapemerintahan yang baiksertamendukungtercapainyakesejahteraansosial. Artinya, demokrasicenderungmeningkatkanhubungan yang baikantarwarga,membangunmasyarakat yang mandiridanmemilikisemangatsosial.
 
DemokrasiLangsung vs. DemokrasiPerwakilanAdaduamazhabfilsafat yang menerangkanduakonsepdemokrasilokal yang agaksalingbertolakbelakang.Mazhabpertama, yang sejarahnyadapatdikaitkandenganfilosofPerancis Jean JacquesRousseau, memandangdemokrasisebagaiketerlibatanlangsungwargamasyarakatdalamhampirsemuaurusan yang menyangkutkehidupanumum.Rousseauberkeyakinanbahwaperansertaseluruhwargamasyarakatakanbisamengungkapkanaspirasiumummerekasemua, danbahwacaraterbaikuntukmenentukankehendakumumwargaadalahmelaluikekuasaan di tanganmayoritas.Namunbanyakpendapat yang mengatakanbahwasistemdanbentukpemerintahanlokal di masa
sekarangsudahterlalu “besar” untukmengakomodasiketerlibatanlangsungwargamasyarakat. Wujud
demokrasiterbaikdan paling praktis yang bisakitaharapkanadalahdemokrasiperwakilan, yang didalamnyawargamemilihcalonwakilmerekaataupartaipolitik yang membuatkeputusanotoritatifbagiseluruhmasyarakat. Banyakpihak yang berpendapatbahwademokrasiperwakilan paling cocokditerapkanuntukdemokrasilokal.Adasaja orang yang bertanya-tanyaapakahmungkin di zamanmodereninigagasandemokrasilangsungbisadiwujudkan, padahaltemainitidakhabis-habisnyamuncul di dalampolemikfilsafatkontemporer,bahkandalampraktiksehari-hari. Sebagaicontoh, mantanPresiden Tanzania Julius Nyererepernahmempopulerkansemacamgerakansosialismedesa (villagization) danujamaa (komunitas) di negaranya.Pada 1967, dalamDeklarasiArusha, Nyereremencanangkangagasansosialismedesa yang berdasaratashubungankekerabatan, komunitas, kemandirian, gotong-royong, danpembangunanlokalsecaraswasembada.FalsafahNyereremembayangkansebuahkomunitassosialdanekonomi yang di dalamnya orang-oranghidupberdampingandanbekerjabahu-membahu demi kesejahteraansemuanya. Namun, TanzaniaversiNyerereitu 90 persenrakyatnyahidup di pedesaan.Ukurandesaataukotamemangacapkaliditudingsebagaifaktorpenghambatterwujudnyademokrasilangsung. Semakinbesarsebuahkota, kiankecilkemungkinan di sanabisaditerapkandemokrasilangsung.Demokrasi Adversarial vs. DemokrasiKolaboratif 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN, WINDOWS DAN LINUX

MOTHER THERESIA