MOTHER THERESIA



(I)              MOTHER TERESA
Mother Teresa adalah sosok biarawati yang sangat baik hati dan berhati mulia. Meskipun ia berasal dari luar dan ada keturunan Indianya, dia sangat peduli terhadap masyarakat India yang sangat kekurangan. Fisik dia sebagi seorang suster sangatlah baik dan bagus. Artinya, dalam melakukan pekerjaannya ia tidak pernah mengenal lelah. Akan tetapi terkadang ia lupa makan siang sehingga membuat fisiknya drop dan lemah. Ia beberapa kali jatuh pingsan saat membantu masyrakat India yang kekurangan.
Mother Teresa mempunyai kepribadian yang rendah hati dan baik. Dia tidak pernah marah terhadap siapapun. Pada saat ia masih menjadi seorang guru dan suster kepala di biara, ia tidak pernah marah. Ia selalu sabar dalam mengahadapi segala cobaan dan tantangan yang ada. Ia merupakak sosok yang pekerja keras. Ia tidak pernah menyerah terhadap segala situasi. Dia mau bekerja tanpa disuruh. Dia tidak membutuhkan uang. Uang yang ia dapatkan dipergunakan untuk orang-orang yang membutuhkan.
Karakter Mother Teresa sendiri adalah keras. Ia orang yang pantang mundur dan berpendirian teguh. Pernah suatu kali, saat dia memakai ruang di tempat suci agama Hindu untuk rumah sakitnya, ia diprotes oleh para brahma dari Hindu. Ia tidak gentar mengahadapi hal itu. Hal itu baginya cuma masalah sepele. Dia tidak ambil pusing dengan hal itu.
Semangat Mother Teresa sendiri dalam merawat dan menyayangi orang-orang yang kesusahan dan butuh bantuan adalah semangat perjuangan yang tinggi tanpa mengenal pamrih. Hal ini ia lakukan kepada siapa saja tanpa memandang agama atau lainnya. Ia terus membantu semua orang yang membutuhkan pertolongan. Semangat rohani Mother Teresa juga sangat baik. Dia terus mempunyai kerinduan akan bertemu dengan Tuhan. Ia tidak pernah melewatkan waktu untuk berdoa. Ia juga selalu mengusung motto berdoa sambil bekerja.
Dalam bersikap, Mother Teresa sangat tegas. Ia bukan orang yang memutuskan perkara dengan bertele-tele. Dia sangat tegas dan disiplin. Dalam tindakannya juga. Ia tidak asal bertindak. Ia bertindak dengan dipikirkan dahulu tujuannya. Setiap ia bertindak, pasti langkah-langkahnya telah disiapkan olehnya untuk menghadapi hal itu semua. Salah satu contohnya adalah ketika ia menemukan seorang wanita tua yang sakit dan tergeletak dibiarkan mati begitu saja, ia menggendongnya dan membawa ke rumah sakit. Meskipun RS itu menolak, ia tetap bersikukuh agar wanita itu disembuhkan. Sikap Mother Teresa sendiri terhadap sesamanya adalah sangat perhatian. Ia selalu merawat orang yang sakit dengan penuh cinta.
Iman Mother Teresa kepada Yesus sangatlah tinggi. Tiada hari tanpa berdoa. Baginya berdoa adalah kebutuhannya dalam hidup. Dalam bekerjapun ia berdoa untuk meminta bantuan Tuhan. Ia merumuskan “Ora et Labora” artinya berdoa sambil bekerja. Saat ia mengalami kesusahan ia sendiri memasrahkan kepada Tuhan. Ia memasrahkan segala permasalahannya kepada Tuhan.
Hidup panggilannya Mother Teresa sangatlah unik. Ia mendapat panggilan pertama kali ketika ia hanya tinggla bersama dengan ibunya dan adik-adiknya. Dia terpanggil untuk menjadi biara dan meninggalkan ibunya serta adik-adiknya untuk berkarya bagi Tuhan. Lalu, ia mengalami panggilan kedua. Panggilan itu muncul ketika ia melihat orang-orang yang kesusahan di Kalkuta, India. Ia melihat orang-orang miskin dan kelaparan serta banyak orang yang sakit dan tidak ada yang merawat. Ia merasa Yesus memanggil dirinya. Maka ia meminta cuti setahun kepada pimpinan tarekatnya untuk bertugas di tengah-tengah orang tersebut. Dalam bertugas, ia merasakan Tuhan memanggil dia dan Tuhan hadir melalui orang-orang yang ia tolong. Dia mempunyai tekad untuk mendirikan tarekat sendiri. Tarekat ia pun akhirnya disetujui. Ordonya Misionaris Cinta Kasih. Ia merasakan panggilannya begitu indah. Meskipun dalam hidup panggilannya ia mengalami berbagai hal yang membuat ia susah atau lainnya.
Teladan yang dapat saya ambil dari Mother Teresa adalah rasa cintanya terhadap sesama yang miskin dan tersingkirkan tanpa merasa takut dan jijik. Teladan lainnya adalah rasa berserah diri kepada Tuhan. Dengan kata lain adalah hidup doa Moher Teresa yang begitu indah dan mengagumkan bagi saya. Saya patut mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Mother Teresa.
Hal yang mengesankan bagi saya adalah ketika ia mendapat panggilan kedua. Panggilan itu yaitu ketika ia berjalan dan melihat orang-orang yang kelaparan dan kekurangan serta tersingkirkan dari masyarakat. Ia ingin menunjukkan kepada kita semua bagaimana Yuhan itu memanggil kita dengan cara yang unik. Sekarang tingal kita apakah peka terhadap panggilan Tuhan itu? Kedua, yaitu ketika ia diprotes oleh orang-orang brahma. Ia menunjukkan kepada kita bagaimana kita tidak perlu taku dalam menghadapi sesuatu bila kita sedang melakukan hal yang benar dan baik bagi sesama.
Komentar saya terhadap film ini , sungguh baik dan mengharukan. Saya tidak menyangka betapa beratnya Mother Teresa menjalankan tugasnya, tetapi ia tidak pernah mengeluh dan selalu memuji Tuhan dalam setiap karyanya. Film ini sangatlah bagus ditonton oleh semua orang dan umur agar kita mengerti kehidupan orang yang beda dari kita. Semua itu bertujuan agar kita dapat meneladan semangat hidup Mother Teresa.








(II) MOTHER THERESIA ADALAH INSPIRASIKU
Kasih itu mengalir dengan derasnya dari seorang wanita bernama Bunda Teresa
Seperti sebuah lilin ditempat kegelapan cahaya cinta dan kasihnya terpancar terus dan terus menerus hingga kini. Kasih itu mengena kepada siapa saja tidak memandang suku, agama, status sosial, usia dan jenis kelamin.

Bunda Teresa selama hidupnya mengabdikan diri dalam misi kemanusiaan yaitu untuk memanusiakan manusia. Wanita inilah yang kemudian menjadi Inspirasi dalam hidupku. Karya dan perjalanan hidup Bunda Teresa menjadi sebuah nasehat yang mengikutiku kemanapun aku pergi dan menjauhkan aku dari perbuatan amoral dan tidak berperikemanusiaan. Ajaran-ajaran bunda Teresa seperti sebuah jarum yang tajam yang menusuk disanubariku. Aku sering sekali terdiam sendiri ketika membaca ungkapan-ungkapan bunda Teresa. Bunda Teresa juga memberikanku pelajaran bagaimana sebenarnya menjadi orang katolik yang baik dan benar. Sebelum mengenal Bunda Teresa aku hanya menjalani ritual agama itu semengertinya aku, hingga aku mengenal bunda Teresa aku mengetahui bagaimana sikap orang katolik dalam kehidupan gereja, agama dan dunia. Sejak saat inilah aku menjadikan Bunda Teresa selalu menjadi inspirasi dalam hidupku.
Bunda Teresa lahir pada tanggal 27 Agustus 1910 di Skopje Yugoslavia dan meninggal pada 5 September 1997 di Kolkata India. Bunda Teresa adalah seorang wanita yang sangat sederhana namun menciptakan hal-hal yang sangat luar biasa. Pilihan hidupnya adalah pilihan hidup yang sangat sulit.
Ketika semua orang berlomba-lomba bahkan cenderung menghalalkan segala cara untuk membahagiakan diri dengan materi dan harta kekayaan yang berlimpah, Bunda Teresa memilih untuk pergi kepemukiman orang-orang miskin dan dina terpinggirkan, untuk hidup berdampingan dengan orang-orang miskin.
Kami tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari apa yang kami lakukan, kami hanya melakukan semua ini untuk Tuhan. Inilah ungkapan Bunda Teresa ketika banyak orang bertanya motivasi apa yang dimilki oleh Bunda Teresa untuk mau hidup dengan orang-orang miskin.
Sebagai seorang biarawati Katolik, Bunda Teresa menjauhkan kerja-kerjanya dari Katolikisasi ( Mengajak seseorang dengan alasan apapun untuk masuk dalam gereja Katolik ). Namun Bunda Teresa memegang teguh doktrin dan ketaatannya pada gereja Katolik Roma. Hal ini terbukti saat Bunda Teresa mendapat Nobel Perdamaian Dunia atas karya dan perjuangannya pada saat terjadi perang saudara di Kalkuta India banyak wartawan dunia bertanya kepada Bunda Teresa.
Bunda Teresa pada saat itu satu kelompok masyarakat yang menganut agama tertentu konflik dengan satu kelompok masyarakat lainnya, mengapa Bunda tidak mengajak mereka masuk kedalam gereja Katolik yang pada saat itu tidak terlibat dalam pertikaian ..?
. Bunda Teresa menjawab
Saya datang ke Kalkuta bukan untuk menyebarkan agama Katolik tapi saya datang untuk menyebarkan perdamaian dan kasih dari Tuhan.
Banyak sekali ajaran-ajaran dari Bunda Teresa yang selalu kontroversial dengan berbagai pihak. Begitu juga cara hidup Bunda Teresa yang mengundang pertanyaan siapa saja yang menyaksikannya atau membaca kisah hidup Bunda Teresa. Disaat Bunda Teresa terserang penyakit TBC ( Tuberclosis ), saat itu pula penyakit yang menyerangnya dia kalahkan dengan berbagai aktivitas kemanusiaan.
Menurut Bunda Teresa hal yang membuat Bunda Teresa dan pengikut-pengikut Bunda Teresa kuat dalam perjuangan dan kerja-kerja kemanusiaan selama hidupnya adalah bahwa mereka memandang orang miskin dan hina dina itu adalah Yesus yang menyamar. Kalimat Yesus yang mengatakan ketika engaku memberikan kepada orang yang paling hina dina dihadapanmu maka engkau memberikan kepadaKU. Inilah yang membuat Bunda Teresa dan pengikut-pengikutnya menjadi sangat kuat dan betah dengan melayani dan mendampingi orang-orang miskin diseluruh dunia.
Selain kemiskinan Materi Bunda Teresa memiliki defenisi Kemiskinan yang lain. Bagi Bunda Teresa
Kemiskinan yang paling akut menurut Bunda Teresa adalah kemiskinan atas perhatian, cinta kasih dan keperdulian.
Inilah kemiskinan yang paling merasuki semua orang dan di dominasi oleh masyarakat yang hidup di Eropa dan Amerika. Kemiskinan model seperti inilah yang paling berdampak negatif dalam merusakan tatanan kehidupan moral masyarakat.
Banyaknya orang-orang yang ketergantungan dengan narkotika, tingkat aborsi yang tinggi, jumlah bunuh diri yang terus meningkat dan berbagai bentuk kejahatan-kejahatan lainnya yang menyakitkan secara kuantitatif dan kualitatif terus meningkat karna kita tidak perduli dan tidak perhatian satu dengan yang lainnya
Inilah dampak dari ketidakperduli dan kemiskinan perhatian yang saat ini sedang dialami oleh seluruh dunia.
Ketika orang-orang di seluruh dunia cenderung melakukan seks bebas namun tidak siap kedatangan seorang anak atau tingkat pemerkosaan semakin tinggi maka aborsi menjadi tumbuh sangat subur. Bunda Teresa melihat ini adalah sumber malapetaka dan masalah yang sangat serius.
Ketika seorang ibu melakukan aborsi maka yang meninggal ada 2 (dua). Yang pertama adalah janin yang ada dalam kandungan si ibu dan hati nurani dari si ibu itu sendiri. Jika seorang ibu sangat tega membunuh janin hidup yang ada dalam kandungannya maka tidak ada alasan lagi untuk si ibu itu juga tega membunuh orang lain.
JIka ibu tidak suka akan kelahiran anaknya jangan membunuhnya berikan saja kepadaku aku akan merawatnya
.
Inilah keadaan yang sangat kritis bagi Ibu Teresa. Keadaan yang sangat sulit dimana ajaran moralitas dan kemanusiaan sudah mati dan terpinggirkan.
Banyak lagi hal-hal dan ajaran-ajaran Ibu Teresa yang membongkar kebobrokan manusia. Diantara dasi dan jas yang rapi atau pakaian berharga mahal dan wajah lembut manusia seakan-akan manusia itu sangat baik. Bunda Teresa membongkar sisi kelam kehidupan dan perilaku amoral manusia yang sangat sering tertutupi dari penampilan fisik manusia itu sendiri namun Bunda Teresa membongkar sampai keadaan manusia yang paling dalam.
Tidak sampai pada ajaran demi ajaran saja. Bahwa Bunda Teresa sudah menunjukkan betapa kalimat dan ajaran-ajaran itu tidak akan berbuah baik jika tidak masuk pada praktek kehidupan sehari-hari. Keputusan hidup yang menurut bahasa Bunda Teresa adalah Panggilan Tuhan merupakan sebuah bukti nyata bahwa Bunda Teresa tidak banyak bicara namun banyak menciptakan mahakarya.
Bunda Teresa meski secara fisik sudah meninggal namun karya dan peninggalannya serta ajaran ajarannya akan tetap hidup dalam sepanjang segala masa.
Hal inilah yang membuat aku sangat terinsipirasi dengan kehidupan Bunda Teresa.
Aku meyakini Tuhan sudah memberikan tempat yang paling indakepada Bunda Teresa tidak disisi kanan atau kiri Tuhan melainkan Bunda Teresa aku imani sudah berada didalam hati Tuhan itu sendiri.
Pada tulisan ini saya tidak bisa membicarakan terlalu banyak tentang Bunda Teresa. Rasanya memang tidak puas dan masih ingin menuliskan lebih banyak lagi tentang Bunda Teresa. Karna keterbatasan agar tidak terlalu panjang sebab jika terlalu panjang pembaca pasti akan bosan.ketika bosan maka pesan yang harusnya sampai akan hilang. saya ingin merekomendasikan satu buku tentang Bunda Teresa kepada pembaca. Buku ini saya gunakan dalam menulis cerita ini. Judul bukunya adalah Simple Path Mother Teresa penerbit Gramedia. Atau anda juga bisa mencari literatur atau bacaan baik buku dan informasi lainnya tentang Bunda Teresa. Semoga Bunda Teresa bisa menjadi inspirasi kita selama-lamanya.
Semua orang pasti mengenal sosok yang satu ini, atau minimal pasti pernah mendengar namanya... Kasih dan kesabarannya serta pengabdiannya untuk orang2 miskin dan terlantar di India telah menyentuh hati dan membuka mata dunia. Berikut adalah beberapa ajaran biarawati tua nan penuh kasih Mother Teresa tentang MENCAPAI KERENDAHAN HATI :

Berbicaralah sesedikit mungkin tentang diri dan keluarga sendiri.
Uruslah sendiri persoalan -persoalan pribadi
Hindarilah rasa ingin tahu
Janganlah mencampuri urusan orang lain
Terimalah pertentangan dengan kegembiraan
Mengalah terhadap kehendak orang lain
Bersikaplah mengalah dalam perbedaan pendapat,walau anda benar
Janganlah memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain
Terimalah hinaan dan caci maki
Terimalah perasaan tak diperhatikan,dilupakan,dan dipandang rendah
Terimalah celaan walaupun anda tidak layak menerimanya
Bersikaplah sopan dan peka sekalipun seseorang berusaha memancing amarah anda
Janganlah berusaha agar dikagumi dan dicintai
pilihlah selalu yang tersulit.







(III) MUTIARA DARI MOTHER THERESIA
Kesucian tidak terletak dalam hal-hal yang luar biasa.Kesucian terletak dalam penerimaan.
Saya selalu harus melakukan sesuatu.
Berikan dorongan kepada saya.
Mari lakukan sesuatu yang indah untuk Tuhan.
jangan pernah kehilangan kepekaan.Kita,syukurlah,bisa selalu tersenyum,paling tidak jika tidak ada yang bisa kamu lakukan,kamu bisa tersenyum.
Tuhan mencintai si pemberi yang gembira.Seseorang memberi hal terbaik jika itu diiringi seulas tersenyum.
Berbicaralah kepada mereka dengan lemah lembut.Biarkan kebaikan memancar dari wajah,mata dan senyummu.Juga dari kehangatan sapaanmu.Jangan hanya beri mereka pelayanan.Berikanlah juga hatimu kepada mereka.
Jika seseorang miskin mati kelaparan,itu bukan karena Tuhan tidak menjaganya.Itu terjadi semata-mata karena saya atau anda tidak memberikan apa yang ia butuhkan.
Kita semualah,yang menyingkirkan dan menolak saudara-saudara kita,yang menyebabkan banyak orang melarikan diri kepada naungan alkohol.Mereka minum untuk melupakan ketersingkiran mereka dalam hidup ini.
Kalkuta bisa ditemukan dimanapun di dunia ini,jika saja kita mau melihatnya.
Dinegara-negara berkembang mudah ditemui kemiskinan ,keakraban,kemiskinan,jiwa,kesepian,dan ketiadaan cinta kasih.Dan tidak ada penyakit yang lebih besar dibanding ketiadaan cinta ini.
Tuhan sebenarnya telah menciptakan dunia ini cukup kaya untuk memberi makan dan pakaian kepada semua umat-Nya.
Saya tidak pernah menambah apa-apa.Saya hanya mengurangi sedikit penderitaan.Bukan besarnya tindakan,melainkan cinta kasih yang dicurahkan kepada tindakan itulah yang terpenting.
Saya tidak melihat menjadi katolik dan menjadi anggota gereja Katolik sebagai pengekangan;kita hanya perlu mencintai dan memahami sesama.Say ditanyai mengenai peran gereja dewasa ini,mengenai tempat perempuan didalamnya dan mengenai masa depannya.Tapi saya mengatakan saya tidak punya cukup waktu untuk mengkhawatirkan hal-hal besar seperti itu.Terlalu banayk yang harus saya lakukan dalam hidup sehari-hari saya.
Hanya ada satu Tuhan,dan Dia adalah Tuhan untuk semua orang.Oleh karenanya penting untuk memandang semua orang sejajar dihadapan Tuhan.Saya selalu mangatakan agar kita semua menolong seorang Hindu menjadi seorang Hindu yang lebih baik,seorang Muslim menjadi Muslim yang lebih baik,dan seorang Katolik menjadi penganut Katolik yang lebih baik.
Kamu akan terkejut jika mengunjungi permukiman termiskin diwilayah kami dan mendekati mereka,maka hal yang pertama akan ditanyakan orang-orang yang hidup digubuk-gubuk itu bukan roti atau pakaian,meski mereka sebenarnya hampir mati kelaparan dan hampir-hampir telanjang.Mereka meminta kami untuk mengajarkan firman Tuhan kepada mereka.Orang-orang yang lapar akan ajaran-Nya,Merela rindu mendengarkan firman-Nya
Kalkuta atau India dalam beberapa hal tentunya berbeda dengan Indonesia, atau konteks Anda yang sedang membaca tulisan ini. Meski soal kemiskinan, kejahatan dan keberagamaan agama barangkali bila digeneralis adalah sama. Namun, soal kita bukan sama atau tidak konteks Kalkuta Atau India pada umumnya dengan Indonesia. Lebih dari pada itu, adalah soal komitmen pelayanan gereja, kini dan di sini. Kita pun, ketika menyebut kata “gereja” tidak hanya menunjuk kepada satu denominasi saja, melainkan semua perkumpulan orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus (ekklesia), apakah orang atau institusinya.
Di atas  telah disebut bahwa Ibu Teresa adalah gereja hidup yang menemukan keberimanannya  dalam sebuah konteks yang miskin, kumuh, banyak kejahatan dan beragam agama. Seantero hidupnya telah diabdikan untuk pelayanan. Kasih adalah spirit, serta kesederhanaan adalah pola hidup. Menolong orang miskin, bukan secara top down¸ seperti seorang pejabat yang  tibat-iba menjadi sinterklaus¸ datang membawa ole-ole dengan harapan untuk didukung ada pemilihan umum. Namun, secara bottom up, dari bawah bersama-sama dengan para orang miskin, mendengar, merasa, melakukan dan melihat.Pola hidup yang sederhana, barangkali menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan oleh gereja masa kini. Dengan kesedernanan  - barangkali ini juga sama dengan kehambaan – kemungkinan untuk merasa, mendengar, melakukan dan melihat realitas kehidupan orang miskin akan lebih mungkin, ketimbang hanya datang dan pergi begitu saja, dengan menumpang mobil Mercy.
Kesederhanaan dalam berpikir serta beragama, juga menjadi modal utama untuk kemudian, membangun  relasi dengan agama lain, tanpa maksud-maksud tertentu, selain  untuk sebuah tujuan hidup yang sama-sama sejahatera. Kesederhanaan, memungkinkan gereja menghilangkan sikap superioritas-nya yang memutlakan keselamatan hanya ada di dalam gereja. Bukan berarti kita sedang mengarah ke-realtivisme, namun kasih Allah ternyata harus kita maknai bukan hanya milik kita sendiri.
Mata dunia mulai terbuka terhadap Ibu Teresa dan karyanya. Berbagai penghargaan dianugerahkan kepadanya, mulai dari Indian Padmashri Award pada tahun 1962, Hadiah Perdamaian dari Beato Paus Yohanes XXIII, Nobel Perdamaian pada tahun 1979 dan penghargaan-penghargaan lainnya seperti: Magsaysay (Philipina), Warga Kehormatan India, Albania, USA, Doktor Kehormatan bidang Teologi Kedokteran Manusia dan diberikan kehormatan berpidato di depan Majelis Umum PBB. Di samping itu berbagai media dengan penuh minat mulai mengikuti perkembangan kegiatannya. Ibu Teresa menerima baik penghargaan maupun perhatian dunia “demi kemuliaan Tuhan atas nama orang-orang miskin.”
“Menurut darah, saya seorang Albania.
Menurut kewarganegaraan, saya seorang India.
Menurut iman, saya seorang biarawati Katolik.Menurut panggilan, saya milik dunia.

















(IV) BELAJAR KASIH DARI MOTHER THERESIA
“By blood, I am Albanian. By citizenship, an Indian. By faith, I am a Catholic nun. As to my calling, I belong to the world. As to my heart, I belong entirely to the Heart of Jesus.” 

“Menurut darah, saya seorang Albania. Menurut kewarganegaraan, saya seorang India. Menurut iman, saya seorang biarawati Katolik. Menurut panggilan, saya milik dunia. Sementara hati saya, sepenuhnya saya milik Hati Yesus”



Inilah perkataan yang diucapkan ibu Teresa sebelum kematiannya :

"Kalau
saya memungut seseorang yang lapar dari jalan, saya beri dia sepiring
nasi, sepotong roti. Tetapi seseorang yang hatinya tertutup, yang
merasa tidak dibutuhkan, tidak dikasihi, dalam ketakutan, seseorang
yang telah dibuang dari masyarakat - kemiskinan
spiritual seperti itu jauh lebih sulit untuk diatasi."

Mereka yang miskin secara materi bisa menjadi orang yang indah.
Pada suatu petang kami pergi keluar, dan memungut empat orang dari jalan.
Dan salah satu dari mereka ada dalam kondisi yang sangat buruk.
Saya memberitahu para suster : "Kalian merawat yang tiga; saya akan merawat orang itu yang kelihatan paling buruk."
Maka saya melakukan untuk dia segala sesuatu yang dapat dilakukan, dengan
kasih tentunya. Saya taruh dia di tempat tidur dan ia memegang tangan
saya sementara ia hanya mengatakan satu kata : " Terima kasih " lalu ia
meninggal.

Saya tidak bisa tidak harus memeriksa hati nurani saya sendiri.
Dan saya bertanya : " Apa yang akan saya katakan,
seandainya saya menjadi dia ?" dan jawaban saya sederhana sekali. Saya
mungkin berusaha mencari sedikit perhatian untuk diriku sendiri.
Mungkin
saya berkata : " Saya lapar, saya hampir mati, saya kedinginan, saya
kesakitan, atau lainnya". Tetapi ia memberi saya jauh lebih banyak ia
memberi saya ucapan syukur atas dasar kasih. Dan ia mati dengan senyum
di wajahnya.

Lalu ada seorang laki-laki yang kami pungut dari
selokan, sebagian badannya sudah dimakan ulat, dan setelah kami bawa
dia ke rumah perawatan ia hanya berkata : "Saya telah hidup seperti
hewan di jalan, tetapi saya akan mati seperti malaikat, dikasihi dandipedulikan. "
Lalu, setelah kami selesai membuang semua ulat dari
tubuhnya, yang ia katakan dengan senyum ialah : "Ibu, saya akan pulang
kepada Tuhan" - lalu ia mati.

Begitu indah melihat orang yang
dengan jiwa besar tidak mempersalahkan siapapun, tidak membandingkan
dirinya dengan orang lain. Seperti malaikat, inilah jiwa yang besar
dari orang-orang yang kaya secara rohani sedangkan miskin secara materi.






























(V) TUJUAN HIDUP DARI MOTHER THERESIA

Hidup adalah kesempatan, gunakan itu.
Hidup adalah keindahan, kagumi itu.
Hidup adalah mimpi, wujudkan itu.
Hidup adalah tantangan, hadapi itu.
Hidup adalah kewajiban, penuhi itu.
Hidup adalah pertandingan, jalani itu.
Hidup adalah mahal, jaga itu.
Hidup adalah kekayaan, simpan itu.
Hidup adalah kasih, nikmati itu.
Hidup adalah janji, genapi itu.
Hidup adalah kesusahan, atasi itu.
Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu.
Hidup adalah perjuangan, terima itu.
Hidup adalah tragedi, hadapi itu.
Hidup adalah petualangan, lewati itu.
Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu.

Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu.
Hidup adalah hidup, berjuanglah untuk itu.


MARILAH BELAJAR KASIH dari MOTHER THERESIA

 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. (Yoh 15:13)

Bila kamu baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih. Tapi bagaimanapun juga, berbaik hatilah.
Bila kamu jujur dan terbuka, mungkin orang lain akan menipumu. Tapi bagaimanapun juga, jujur dan terbukalah.
Bila kamu mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan, bisa saja orang lain jadi iri. Tapi bagaimanapun juga, berbahagialah..
Bila kamu sukses, kamu akan mendapatkan beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati. Tapi, bagaimanapun juga, sukseslah!
Apa yang kamu bangun selama bertahun-tahun, mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam. Tapi bagaimanapun juga, bangunlah.
Kebaikan yang kamu lakukan sepanjang hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang lain. Tapi, bagaimanapun juga, berbuat baiklah.
Berikanlah yang terbaik dari dirimu! Pada akhirnya, kamu tahu bahwa ini adalah urusan antara kamu dan Sang Pencipta. Ini bukan urusan antara kamu dan mereka

(VI)  KESIMPULAN
            Mother Theresia adalah sosok yang sangat pantas untuk dicontoh dewasa ini
Ditengah dunia yang semakin kejam, dan sifat manusia yang semakin individualis
Sosok seperti Mother Theresia sangat kita butuhkan..
Dan bisa menjadi teladan kasih untuk semua orang.
Dan teladan bagi orang Kristen.
Bagaimana mengasihi orang lain lebih dari mengasihi diri sendiri memang sangat sulit tetapi itulah kasih yang sesungguhnya yang diterapkan oleh Mother Theresia di dalam hidupnya
(VII)Daftar pustaka

Google,blogspot,wikipedia




TERIMA KASIH

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN, WINDOWS DAN LINUX